KISAH HIKMAH IKHLAS TELADAN NABI

No Images Preview

Kisah hikmah ikhlas teladan Nabi Ibrahim a.s & Nabi Ismail a.s

Minggu, 24 Juli 2022, Dalam kisah kehidupan Nabi Ismail dan Ibrahim, banyak sekali kisah teladan yang dapat kita teladani untuk menjalani problematika kehidupan sehari2,Begitu banyak ujian datang tanpa henti dalam kehidupannya, namun semua itu tidak menjadikan kehidupan rumah tangganya goyah dan malah semakin menguat perkasa.

Bertahun lamanya Ibrahim dan Istrinya menanti sang buah hati. Telah banyak linangan air mata yang mengiringi doanya untuk segera dikaruniai seorang putra sebagai penerus perjuangannya.

Akhirnya, lahirlah seorang putra yang memberi kebahagiaan dan diberi nama Ismail. Namun seakan tiada henti ujian yang didapatkan keluarga Ibrahim, Allah menguji keimanannya kembali dengan sang buah hatinya Ibrahim seperti firman Allah dalam Al-Quran yang artinya,

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Wahai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Meski hatinya merasakan duka, tapi Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpi yang dialaminya merupakan wahyu dari Allah dan bukan hanya sekedar ilusi apalagi bisikan setan.

Akhirnya, ia pun bertekad melaksanakan perinntah Allah tersebut bersama anaknya.

Kebersamaan Ibrahim dan Ismail dalam Menjalankan Perintah Allah

Mengetahui bahwa hal tersebut adalah wahyu yang datang dari Allah, maka segera ia mengabarkan pada Islmail untuk meminta jawabannya.

Ismail merupakan sesosok anak yang sangat berbakti, santun akhlak, dan budi pekertinya.

Ketika mendengar wahyu Allah tersebut, maka ia pun tidak banyak berpikir panjang untuk memberikan jawabannya. Ismail yang masih belia itu pun menjawab dengan tegas kepada ayahnya.

“Wahai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Begitu berimannya keluarga Nabi Ibrahim, sehingga ujian seberat itu pun dihadapinya dengan penih kesabaran dan keikhlasan. Lalu, bagaimana dengan masalah-masalah yang telah kita terima?

Masih kita mengeluh dengan hal yang lebih kecil kesulitannya dibandingkan kesulitan Ibrahim dan Ismail?

Begitulah jika orang tua dengan tulus berdoa kepada Allah untuk anaknya kemudian mendidik dengan ajaran-ajaran tauhid, maka anak akan tumbuh dengan pribadi shalih yang berbakti pada orang tuanya.


Masyaa Allah barakallah begitu indahnya ketika ikhlas beserta keimanan nya kepada Allah. 


Alhamdulillah ala kuli hal pembinaan dan penyaluran pertama dibulan juli telah dilaksanakan secara lancar kegiatan dilakukan di mesjid Al-Furqon pada pukul  09:00-11:00 dengan jumlah anak yang hadir sebanyak 48 anak. 


Kami ucapkan terimakasih banyak kepada bapak/ibu dontur yang telah membatu anak2 semoga bapak/ibu donatur dan rumah zakat Allah berkahi dan rahmati selalu Aamiin Allhumma Aamiin.


#CIMAHI 

#InfakID 

#INDONESIAJUARA


© 2024, InfakID All Reserved [51]