Gaya Hidup Sederhana ala Rasulullah yang Bisa Kita Tiru

by | Oct 20, 2025 | Gaya Hidup | 0 comments

Di zaman sekarang, kesuksesan sering diukur dari seberapa keren outfit kita, seberapa sering nongkrong di kafe hits, atau seberapa jauh kita traveling. Padahal, Rasulullah ﷺ manusia paling mulia dan panutan seluruh umat justru menjalani hidup dengan kesederhanaan yang luar biasa. Beliau tidak hidup dalam kemewahan, tetapi selalu penuh syukur dan ketenangan. Dari gaya hidup beliau, kita bisa belajar bahwa sederhana bukan berarti kekurangan, melainkan tanda kebijaksanaan dan kedewasaan hati.

Rasulullah ﷺ terbiasa makan secukupnya, bukan berlebihan. Beliau bersabda, “Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan punggungnya.” (HR. Tirmidzi). Dalam keseharian, makanan beliau sederhana: roti, kurma, susu, atau air putih. Tapi justru dari situlah kita belajar bahwa nikmat tidak harus mewah. Buat kita hari ini, makan secukupnya bisa berarti belajar mindful eating: menikmati makanan dengan rasa syukur, bukan sekadar ikut tren kuliner atau lapar mata.

Selain itu, Rasulullah ﷺ hidup apa adanya. Rumahnya kecil, pakaian beliau sederhana, dan tempat tidurnya terbuat dari tikar anyaman. Namun, hati beliau lapang dan penuh ketenangan. Dalam budaya sekarang yang sering mendorong kita untuk selalu tampil “wah”, gaya hidup Rasulullah mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari seberapa banyak yang kita punya, tetapi dari rasa cukup dan syukur atas yang sudah ada.

Menariknya, meskipun hidup sederhana, Rasulullah ﷺ sangat dermawan. Beliau sering memberikan apa yang dimilikinya kepada orang lain tanpa ragu. Artinya, sederhana bukan berarti pelit atau menahan diri berlebihan, tapi tahu kapan dan bagaimana menggunakan harta dengan bijak. Kita bisa menirunya dengan cara kecil yaitu berinfak secara rutin, membantu teman yang sedang kesulitan, atau sekadar berbagi makanan kepada yang membutuhkan.

Rasulullah ﷺ juga mengajarkan bahwa hidup sederhana bukan berarti tidak boleh menikmati hidup. Beliau tetap bergurau dengan sahabat, membantu keluarganya di rumah, dan menikmati waktu bersama orang-orang terdekat. Bedanya, semua dilakukan dengan penuh kesadaran dan rasa syukur. Ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati datang bukan dari banyaknya hal yang kita miliki, tetapi dari kemampuan untuk menikmati apa yang sudah Allah berikan.

Kesederhanaan Rasulullah ﷺ adalah cermin bahwa kemuliaan tidak diukur dari kemewahan, tetapi dari akhlak dan keikhlasan. Dengan hidup sederhana, kita bisa lebih fokus pada hal-hal penting, lebih ringan melangkah, dan lebih mudah berbagi. Karena pada akhirnya, hidup sederhana bukan membuat kita kekurangan  justru membuat kita lebih kaya, dalam arti yang sebenarnya. 

Perasaan Kamu Tentang Artikel Ini :

Disclaimer:

Dana yang didonasikan melalui Rumah Zakat bukan
bersumber dan bukan bertujuan untuk pencucian uang (money laundering), termasuk terorisme maupun tingkat kejahatan lainnya.