Pernah nggak sih kita kepikiran, “Kalau aku sedekah, nanti uangku jadi berkurang dong?” 🤔 Padahal Rasulullah ﷺ sudah jelas bersabda: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim). Kalimat singkat ini punya makna yang dalam, apalagi buat kita generasi milenial dan Gen Z yang hidup di era serba cepat dan penuh tantangan finansial.
Secara hitungan matematis, sedekah memang mengurangi jumlah uang di dompet atau rekening. Tapi Allah punya hitungan lain yang jauh lebih luas. Rezeki itu nggak melulu berupa angka. Bisa datang dalam bentuk kesehatan, ketenangan hati, peluang usaha, atau bahkan keberkahan yang membuat uang yang tersisa jadi lebih bermanfaat.
Sedekah juga punya efek domino. Dari satu kebaikan kecil, bisa lahir banyak kebaikan lain. Misalnya, uang yang kita sedekahkan membantu satu keluarga makan hari itu. Dari situ, mereka bisa punya tenaga untuk bekerja, anaknya bisa tetap sekolah, dan siapa tahu suatu saat anak itu tumbuh menjadi orang yang menolong lebih banyak orang. Kebaikan yang kita mulai terus mengalir, sementara pahala untuk kita nggak berhenti.
Selain itu, sedekah melatih mindset abundance percaya bahwa rezeki itu luas dan cukup. Generasi kita sering kali khawatir kekurangan, padahal dengan berbagi justru kita merasa lebih kaya. Hati jadi lapang, hidup terasa ringan, dan kita belajar bahwa rasa cukup bukan soal seberapa banyak uang yang kita punya, tapi seberapa besar kita mensyukurinya.
Kalau dipikir-pikir, sedekah itu mirip investasi jangka panjang. Bedanya, return-nya bukan cuma dunia, tapi juga akhirat. Nilainya nggak akan pernah turun, nggak tergerus inflasi, dan dijamin untung oleh Allah. Jadi, setiap kali kita bersedekah, jangan bayangkan harta berkurang. Bayangkan pintu rezeki baru yang terbuka, keberkahan yang bertambah, dan hati yang semakin tenang.
Jadi, next time kamu dapat gaji, bonus, atau bahkan uang jajan, sisihkan sebagian untuk sedekah. Karena di balik sedekah yang kamu kasih, ada keberkahan yang bisa kembali berkali lipat.